Mempersiapkan generasi muda menghadapi era Pasar Bebas ASEAN 2015

          Sebagai generasi muda harus cukup mampu berperan dalam era ASEAN Economic Comunity atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015 mendatang. Jangan sampai generasi muda ini hanya menjadi pecundang dinegara sendiri, dan dengan mudah negara ini dipenuhi oleh SDM dari berbagai negara lain yang meliputi ASEAN. Karena dengan adanya MEA ini maka warga negara lain(ASEAN) bisa dengan mudahnya ‘melamar’ kerja dinegara kita tanpa perlu memiliki paspor atau visa.

 Maukah para generasi muda bangsa ini hanya menjadi penonton bukan pengelola bagi agroindustri dan argobisnis dinegara sendiri? Tentu tidak. Lalu hal apa yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan generasi muda  ini agar MEA  menjadi batu loncatan yang membuat kita semakin memiliki kualitas bukan sebagai batu yang membuat kita tersandung dan jatuh. Here we go!

Ada 12 sektor jasa yang telah disepakati oleh negara ASEAN diantaranya;

  1. Jasa yang terkait dengan kesehatan dan sosial
  2. Pendidikan
  3. Sektor jasa lainnya

Sektor jasa diatas ini SDM dapat dipersiapkan secara kualitasnya, walaupun negara Indonesia sudah cukup menjadi pengekspor tenaga kerja terbanyak tetapi itu kurang dalam hal kualitas para tenaga kerja. Contohnya, kita hanya lebih banyak mengekspor  para tenaga kerja pembantu rumah tangga.

Kita dapat mempersiapkan generasi muda dengan meningkatkan daya dan mendorong anak anak untuk melakukan pendidikan wajib 12tahun. Kemudian diupayakan generasi muda ini melanjutkan ketingkat D3 dengan mengadakan sebanyak banyaknya beasiswa bagi para siswa yang berprestasi terbatas dalam ekonomi, dan juga diusahakan untuk melakukan perataan pembangunan politeknik dan D3 disetiap daerah jangan hanya di Jawa saja.

Para perusahaan yang mempekerjakan lulusan D3/S1 juga harus bekerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi, sehingga mereka dituntut untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya sesuai bidang pekerjaan dan dibiayai oleh Perusahaan yang bersangkutan agar keterampilan mereka juga terus berkembang.

  1. Komunikasi
  2. Rekreasi, olahraga, dan kebudayaan
  3. Lingkungan hidup
  4. Keuangan
  5. Pariwisata dan perjalanan wisata

Pekerja yang ingin datang ke Indonesia diwajibkan untuk bisa berbahasa Indonesia, begitu banyak mahasiswa yang mengambil jurusan Sastra Bahasa Indonesia dapat membuka kursus berbahasa Indonesia. Secara tidak langsung dan mau tidak mau akan banyak SDM dari negara lain yang akan mengikuti kursus Bahasa Indonesia agar mereka dapat berkerja di Indonesia, itu berarti banyak wirausaha muda  yang membuka lapangan kerja dan membantu mempertahankan perekonomian negara. Ini juga membantu agar Bahasa Indonesia tetap dilestarikan.

Begitu pula generasi muda yang berkuliah pada bidang Bahasa Inggris dan aktif berbicara Bahasa Inggris, mereka sangat dapat membantu dalam pariwisata dan perjalanan wisata para turis asing sebagai pemandu wisata(tourguide)di Indonesia.

Menteri Kepariwisataan juga harus berperan memperbaiki beberapa objek dan tempat wisata dan mengeksplor begitu banyak tempat indah di Indonesia yang belum wisatawan asing maupun domestik ketahui. Karna Indonesia cukup terkenal sebagai tempat untuk menyelam (diving) dengan laut yang begitu kaya akan keindahan. Semakin wisatawan asing tau begitu banyak tempat indah di Indonesia, akan semakin banyak pula yang datang berbondong bondong  dan itu juga dapat menjadi pemasukan perekonomian Indonesia dari sisi kepariwisataan.

  1. Teknik konstruksi dan teknik terkait
  2.  Distribusi
  3.  Bisnis
  4.  Angkutan

Produk Indonesia pada umumnya sudah mampu bersaing di Asean. Diantaranya, garam, alas kaki, elektronik, dan lainnya. Masalahnya bukan di produk tapi jasanya, yakni jasa delivery. Karena 95 persen ekspor Indonesia masih menggunakan jasa pengangkutan asing. Ini yang membuat neraca jasa Indonesia masih defisit. Pengusaha pengusaha lama/muda  harus mengklaim bahwa defisit tenaga terampil di negara kita yang sudah berlangsung 10 tahun ini harus segera diakhiri.

Nah, itu cuma sedikit point of view dari saya untuk mengahadapi era Pasar Bebas ASEAN yang sebenarnya terlambat kalau baru dipersiapkan dari sekarang, seharusnya kita sudah mempersiapkan dan menerapkan beberapa hal dari 5-6 tahun sebelumnya. Tapi, tidak pernah ada kata terlambat kan untuk maju? 

Tinggalkan komentar